Kondisi palestina kini
Tahukah kita apa yang dialami penduduk Palestina (Gaza) saat
ini?
Mereka kini mengalami krisis listrik akibat minimnya bahan
bakar, efeknya tentu saja berpengaruh hebat di segala sektor. Belum lagi proses
penghancuran bangunan sipil dan situs-situs Islam (al-Aqsa) yang tidak pernah
berhenti dilakukan oleh Yahudi Israel.
palestina saat ini |
Tapi saya tidak akan bercerita soal ini, karena kita bisa
membacanya di berbagai media dalam dan luar negeri, atau anda bisa membaca
langsung cerita nyata salah satu penduduk gaza dari blog pribadinya (http://sarahsalipi.blogspot.com/)
yang saya re-blog di postingan saya sebelumnya “Turn the Gaza Light On!!!”.
Saya ingin bicara tentang kita, soal dimanakah hati kita
berada, masihkah kita merasa bahwa mereka adalah saudara-saudara kita???
Masihkah kita menganggap muslim Palestina sebagai saudara kita???
Mungkin kita semua sudah bosan pada pertikaian yang tak berkesudahan, mungkin dikarenakan kesibukan mencari penghidupan, atau besar kemungkinan ini disebabkan berhasil suksesnya propaganda mereka bahwa persoalan ini adalah permasalahan lokal bilateral antara Yahudi-Israel dan Palestina. Mungkin dengan berpikir sejenak maka kita akan bisa melihat apa yang terjadi sebenarnya, karena jawabannya ada didalam hati kita.
anak-anak Palestina |
Saya hanya ingin mengutik-utik sedikit nurani kita, nurani
saya sendiri, sebagai seorang muslim masihkah kita menganggap mereka sebagai
saudara kita? Masih ingatkah kita pada pesan baginda rasul “setiap muslim
adalah saudara, muslim satu dengan yang lain ibarat satu tubuh yang jika ada
satu bagian tubuh sakit maka bagian tubuh lain akan ikut merasakannya”.
Merasa sedih kah kita? Merasa sakit kah kita? Melihat penderitaan
mereka…
INTIFADAH VIRTUAL
Benar kita jauh, tak bisa membantu tenaga. Benar kita lemah
dan susah, tak bisa membantu dana. Tapi, benarkah kita tidak punya hati lagi untuk
peduli? Benarkah kita tidak ada waktu semenit saja mendoakan mereka?
Ya, DOA. Inilah yang bisa kita lakukan setiap saat dan tiap
selesai sholat kita. Inilah langkah awal yang bisa semua orang lakukan, tentu
saja setelah terketuk jiwanya.
Selanjutnya apa yang bisa kita lakukan? Menjaga mereka tetap
hidup didalam hati kita, dengan cara yang sangat sederhana, menghidupkan dan menyebarkan
wacana tentang kepedulian terhadap kondisi saudara-saudara kita disana. Baca doakan
dan bagikan!
Hanya dengan sebuah gerakan kecil, hanya cukup dengan
meng-klik sebuah tombol SHARE dari setiap artikel berita tentang palestina.
intifadah virtual |
Ketika kita meng-klik tombol SHARE bayangkan kita sedang
memegang ketapel , bayangkan kita sedang melontarkan batu perlawanan dari hati
kita kepada serdadu-serdadu Israel, bayangkan kita sedang berteriak memberikan
doa dukungan perlawanan untuk
saudara-saudara kita, bayangkan kita sedang berada di tengah-tengah perlawanan
terhadap kezaliman zionis!!!
*saya hanya seorang hamba lemah yang penuh dosa…
Sebagai penutup akan saya kutipkan sebuah sajak yang dibuat
oleh panutan intifadah, syekh Ahmad Yassin (semoga Allah SWT menganugerahi beliau surga),
mudah-mudahan akan sedikit menggetarkan jiwa kita… wasalam…
syekh Ahmad Yassin |
“Sesungguhnya aku,
seorang tua yang lemah,
tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata
dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh).
Aku bukan seorang penceramah yang lantang
yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini)
Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajat keinginanku
kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda)-ku
Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku
turut menimpa hingga menjadikan mereka begitu lemah?.
Adakah kalian semua begitu?,
kalian diam membisu dan lemah,
ataukah kalian semua telah mati binasa?.”
tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata
dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh).
Aku bukan seorang penceramah yang lantang
yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini)
Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajat keinginanku
kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda)-ku
Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku
turut menimpa hingga menjadikan mereka begitu lemah?.
Adakah kalian semua begitu?,
kalian diam membisu dan lemah,
ataukah kalian semua telah mati binasa?.”