Pada awal hari yang masih menyisakan sedikit gerimis semalaman, ditemani kopi yang entah sudah keberapa kali…
Meminjam sebuah kata yang sebenarnya di telinga kita akan lebih terasa akrab jika memakai istilah merenung, berpikir kembali, memandang dengan lebih luas, muhasabah, atau bersemadi, ijinkan saya sekedar sedikit bermain irama kata dengan memberi judul tulisan ini “Kontemplasi Minggu Pagi”, sebuah istilah yang memang ‘rada’ berbau-bau ordo katolik romawi.
Kontemplasi Minggu Pagi
Ya, semalaman ini saya berpikir dan mencoba sedikit melihat ke belakang, bukan pada konsep tapi pada cara. Cara bicara, cara menulis, cara beropini, cara saya mengkritisi.
Ketika melihat ke belakang, mengingat kembali cara berbicara dengan ‘lawan’, merunut lagi ‘log aktifitas’ pada kronologi akun facebook, juga membaca ulang postingan-postingan di blog ini, saya temukan berbagai kekerasan juga kekasaran cara menyampaikan, yang entah apa pemicunya. Cara saya mengkritisi sesuatu cenderung keras dan frontal, walaupun bisa jadi semua itu dipicu oleh sebuah keinginan besar untuk merubah keadaan, yang mungkin pada kenyataan penglihatan saya tidak sesuai dengan bentuk ideal dan hati nurani.
OPINIANS – opini yang mencerahkan
Saya sendiri tidak tahu harus memulainya dari mana, mungkin dari sini, dari tulisan di minggu pagi yang sejuk ini.
Agak ‘klise’ memang, tapi bukankah masih belum terlambat untuk segala hal perbaikan diri. Mengawali hari ini sebuah langkah sangat kecil, mengganti ‘header’ blog ini dengan sebuah gambar yang mudah-mudahan membuat sedikit lebih segar dan tidak lagi suram :D
Sisa kopi tadi sudah dingin kembali… Saya butuh terpejam sejenak, mengatur kembali jejaring pikiran dan menenangkan riak gejolak ini.
Diiringi sebuah niat untuk memperbaiki diri pribadi, semoga apa yang selanjutnya keluar saat terbangun nanti bukan lagi bersifat menyalahkan tapi membuat benar, membuka wawasan bukan memancing perdebatan.
Semoga.
Ian – 19 januari 2014
Tidak ada komentar :
Posting Komentar