Tarian Ombak (bag2)

(terimakasih atas kunjungan anda, silahkan klik DISINI jika anda belum membaca bagian pertama)

DUA

Dalam balutan selimut tebal John memeluk Karen yang terpejam kelelahan. Lama sekali ia menatap wajah cantik istrinya, dirasakannya gerak napas pelan dari dada lembut yang menempel di tubuhnya. Dengan penuh kasih ia mengecup kening Karen kemudian memejamkan matanya.
Hanya sekejap ia terlelap, lenguhan dan gerak tubuh Karen membuatnya terjaga.
Ada apa, sayang?”
John mengusap kening Karen yang diam menerawang, menatap ke langit-langit kamar.
“John… Aku bermimpi...” Karen memiringkan tubuh, meringkuk dalam pelukan lelaki di sisinya.
Sekali lagi John mengecup kening Karen yang dihiasi butiran keringat, mencoba menenangkannya. “Mimpi apa, sayang?”
“Aku melihat sebuah meteor jatuh dan menembus kaca kantorku, lalu dengan cepat semuanya berubah menjadi kacau dan penuh kepanikan. Ihh… Mengerikan sekali!.”
“Itu hanya mimpi. Kamu terlalu terobsesi dengan film yang kita tonton semalam.”
“Entahlah, John. Aku takut. Aku merasa sepertinya akan terjadi sesuatu”
“Bagaimana kalau hari ini ‘kamu tidak usah masuk kerja. Kita di rumah saja ya, sayang.”
“Tidak, John. Tidak bisa... Pekerjaanku menumpuk. Banyak sekali yang harus kuselesaikan hari ini. Ayo sayang… peluk aku! Aku takut sekali!.”
Seperti seorang bayi yang mencari ketenangan dalam dekapan ibunya, Karen kembali meringkuk dalam pelukan John. Berkali-kali ia menggeliat gelisah sambil menghembuskan nafas berat yang lebih terdengar seperti sebuah rintihan.

*  *  *
tarian ombak, novel