21
Indian
muslim?
John termenung memikirkan artikel
yang baru saja dibacanya. Beberapa abad sebelum Columbus, para pelayar muslim
telah mendarat di benua Amerika. Sebagiannya bahkan menetap dan menikah dengan
penduduk asli, Indian!.
“Pada tahun 1527, Penjelajah Spanyol Panfilo de
Narva'Ez meninggalkan Spanyol menuju Amerika. Ekspedisi ini mengalami banyak
sekali ujian. Banyak kapal yang dihancurkan oleh orang-orang Hurricane dan
kelompok Indian lain, yang menyebabkan terbunuhnya sejumlah besar anggota
ekspedisi itu.
Setelah itu, ketika hanya tinggal sedikit anggota
ekspedisi yang tersisa, ekspedisi dilanjutkan dengan dipimpin oleh Cabeza de
Vaca, pejabat keuangan Narva'Ez, bersama dengan Estevanico.
Estevanico adalah seorang Arab Negro, seorang muslim
yang datang dari Azamore , Maroko. Ia adalah salah satu di antara dua orang
yang pertama kali mencapai pantai barat Mexico dalam sebuah ekspedisi melalui
darat dari Florida menuju Pantai Pasific.
Di tahun 1600, Melungeons pertama
dilaporkan terlihat di selatan Lembah Appalachian. Kebanyakan dari Melungeons ini
adalah orang-orang Portugis dan Afrika Utara. Bersama orang-orang Portugis itu juga
terdapat orang-orang Moriscos (orang-orang Islam yang dipaksa menganut Katolik)
yang melarikan diri dari penyiksaan Spanyol.
Pada tahun 1654, Penjelajah Inggris (berdasarkan
laporan dari Jamestown), menemukan koloni
orang-orang "Moors" yang berjenggot dan memakai pakaian
seperti orang Eropa, di daerah pegunungan yang kini dikenal sebagai Carolina
Utara. Mereka tinggal di pondok-pondok kayu, bekerja sebagai penambang perak.
Diceritakan bahwa mereka berdoa beberapa kali sehari dengan cara menjatuhkan
lututnya (sujud).
Afrika, negro… mungkin masih bisa
kupercaya... Tapi Indian? Hhh…
-
* -
John melangkah menuju jendela, menatap kegelapan hutan. Untuk
beberapa saat dipandanginya langit yang bertaburan bintang, mencoba mencari
sebuah titik terang. Ia menghisap rokoknya dalam-dalam kemudian kembali
mendatangi notebook_nya, mencoba merangkum sejarah keberadaan
orang-orang Islam di Amerika dari berbagai artikel yang berhasil
dikumpulkannya.
Columbus sendiri mengakui dalam dokumennya, bahwa
pada hari Senin tanggal 21 Oktober 1492 ketika kapalnya sedang berlayar dekat Gibara di dekat pantai
Cuba, ia melihat sebuah mesjid di atas sebuah bukit yang indah.
Ahli bahasa dan sejarawan Amerika, Leo Weiner dari
Harvard University, dalam bukunya Africa and The Discovery of America (1920)
menulis bahwa Columbus benar-benar menyadari tentang keberadaan orang-orang Mandinka
di dalam Dunia Baru-nya itu, dan bahwa orang-orang Islam dari Afrika Barat
telah menyebar di seluruh Caribbean juga wilayah Amerika Utara, tengah dan
selatan, termasuk Canada. Di daerah itu mereka telah berdagang dan mengawini
sanak keluarga dari orang-orang Indian Iroquois dan Algonquin.
John
menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya lekat memandangi tabel beberapa istilah
dalam bahasa Indian yang menunjukkan adanya hubungan dengan istilah dalam Islam
atau mempunyai akar kata dari bahasa Arab atau Turki diantaranya allegheni,
Niagara, hadjo, Shawnee, dan lain-lain.
- * -
baca cerita lainnya: MENJARING BUIH
Tidak ada komentar :
Posting Komentar