Azan Subuh Masih di Telinga
Iwan Fals
ketika fajar menjelang
terlihat ia melangkah enggan
seirama dengan dendang subuh
yang singgah di hati keruh
sempit jalan berdesak bangunan
memandang sinis mendakwa bengis
perempuan satu dan hitamnya waktu
... dihapusnya gincu dengan ujung baju
dibuangnya dengus birahi sejuta tamu …
hari pagi menyambut kau kembali
mengusap nadi mengelus hati
sesal di hatimu kian mengganggu
kau reguk habis semua doa-doa
dari surau depan rumah yang kau sewa
tak terasa surya duduk di kepala
azan subuh masih di telinga
terdengar renyah tawa gadis sekolah
menyibak tabir cerita lama
di depan retaknya cermin yang ‘tlah rusak
menari bias seperti dahulu
terdengar pelan ketuk pintu
tegur anakmu buyarkan lamunan
perempuan satu kian terbelenggu
… dihapusnya gincu dengan ujung baju
dibuangnya dengus birahi sejuta tamu …