(silahkan klik DISINI untuk membaca bagian pertama)
22
"Benarkah semua yang
tertulis di sini?".
John tidak menyahut, ia
masih saja memandang ke arah danau seolah tidak mendengar pertanyaan yang
dilontarkan Eddy. Bagaimana ia sanggup menjawab sedangkan ia sendiri masih
terus bertanya-tanya, meski tidak tahu harus mencarinya kemana. Dibiarkannya Eddy
membaca tumpukan kertas hasil print-out artikel-artikel yang berhasil di
kumpulkannya.
"Hmm…" Eddy bergumam tak jelas.
Tangannya masih memegang beberapa lembar kertas berisi resume perjalanan
orang-orang Islam ke Amerika yang berhasil dikumpulkan John.
“Dua buah kapal yang ikut dalam
ekspedisi Columbus, Nina Dan Pinto Maria, masing-masing dinahkodai oleh dua
bersaudara yang beragama Islam. Martin Alonso Pinzon adalah kapten kapal Pinta,
dan saudaranya Vicente Yanez Pinzon adalah Kapten kapal Nina.
Keluarga Pinzon ini memiliki
hubungan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-66), sultan Maroko dari dinasti
Marinid (1196-1465).
Columbus berangkat dari Palos
(Huelva/Delba), Spanyol (Andalusia). Tanggal 12 Oktober 1492, Columbus mendarat
di sebuah pulau kecil di Bahama yang oleh penduduk asli disebut Guanahani,
pulau ini kemudian diganti namanya menjadi San Salvador oleh Columbus.
Guanahani berasal dari bahasa Mandinka yang merupakan bahasa Arab yang telah dimodifikasi
yakni Guana (Ikhwana) bermakna 'saudara laki-laki' sedangkan Hani adalah sebuah
nama Arab. Jadi nama asli pulau itu (Guanahani) bermakna 'Saudara laki-laki Hani'.
"Hhh…",
Eddy menyandarkan tubuh gemuknya ke kursi.
"Kenapa,
Ed? … Bagaimana menurutmu?"
Eddy menggeleng,
"Entahlah, John. Semua ini membuatku sangat pusing."
"Kau
sendiri bagaimana?", Eddy balik bertanya sambil meletakkan lembaran yang
tadi dibacanya.
"Hmmm…
Setahuku sebuah tinjauan sejarah biasanya tidak pernah lepas dari adanya unsur
kepentingan, tendensi. Baik Islam, Yahudi atau yang lain, semua tentu
saja ingin mengangkat dan memperjuangkan eksistensi mereka masing-masing. Fakta
yang ada adalah saat ini kita hampir tidak mungkin menemukan Algonquin yang
menganut agama Islam. Coba kau baca ini, Ed!."
Eddy menerima berkas yang
disodorkan John, membaca beberapa paragrap yang telah ditandai. Sebuah artikel
yang ditulis oleh Rebecca Fachner, Did Muslims Visit America Before Columbus?
“Tahun 2002 Dewan Kebijakan Timur Tengah
menerbitkan sebuah Textbook Studi Dunia Arab. Buku Teks itu mengklaim bahwa penjelajah
Arab datang ke Amerika mendahului Columbus, menikah dengan orang Indian
Algonquin, dimana keturunannya kemudian dengan cepat menjadi pemimpin-pemimin
suku dengan nama-nama seperti Adbul-Rahim dan Abdallah Ibn Malik."
"Hhhh…… semua ini
benar-benar melelahkan! Aku butuh udara segar!." Eddy menguap lebar sambil
melangkah keluar. Di pintu kamar ia menghentikan langkahnya.
"John… boleh aku bertanya
sesuatu?".
"Soal apa?", tanya
John.
"Kalau saja… maksudku
seandainya apa yang mereka tulis itu benar, apa yang akan kau lakukan?".
"Maksudmu… apakah aku akan memeluk Islam?"
"Maaf jika aku menanyakan
hal itu."
Malam telah berganti pagi.
Burung-burung mulai meninggalkan sarangnya. Udara segar mengalir masuk melalui
jendela yang terbuka, mengipasi wajah kusut dan tubuh yang sedang rebah di
tempat tidur.
Perlahan kelopak mata John
menutup, menyongsong kegelapan. Sebuah keletihan yang mengantarkan kepada mimpi
panjang. Tentang cinta, dendam, juga kerinduan.
- * -
baca cerita lainnya: MENJARING BUIH
Tidak ada komentar :
Posting Komentar