Sungai Kehidupan

bagaimana kita akan bercerita?
sedang semua menutup mulutnya,
            mempertahankan sisa udara di rongga dada.

gerakkan saja kaki dan tangan,
           dalam diam
atau menolong semampu kita.
tenanglah mengikuti arus pusaran
berjuang menghindari batu benturan
juga bermanuver pada jeram curam.

tentu akan ada masanya,
        ketika arus bergerak tenang
maka tak mengapa bermain bersama ikan-ikan
memandangi kilauan mutiara,
atau berbaring telentang sambil terpejam,
       dalam senyum mengembang.

tak perlu melawan, menerjang, atau mendaki ke hulu,
       arus akan menyeret menghantammu
ikuti saja irama alirannya
suatu masa, Dia akan menjemput kita di muara...

puisi sungai kehidupan
sungai kehidupan














----------

Sidomulyo, lampung selatan. dua delapan sebelas tiga belas.